Usai Kalah 2-3 dari Nottingham Forest, Dan Ashworth Mendadak Hengkang dari Man United

Dan Ashworth saat masih menjabat sebagai Direktur Teknik FA Inggris pada Desember 2016. Ashworth kini menjadi incaran utama Manchester United untuk mengisi posisi direktur teknik mereka.(AFP/NIKLAS HALLE'N)

JAKARTA – Direktur Olahraga Manchester United, Dan Ashworth, secara mengejutkan dilaporkan mundur dari jabatannya pada Minggu (8/12/2024) sore WIB atau kurang dari 24 jam setelah Man United kalah 2-3 dari Nottingham Forest di Premier League.

Kepergian Dan Ashworth dilaporkan pertama kali oleh The Athletic yang mengutarakan bahwa sang direktur olahraga hengkang hanya lima bulan setelah mengemban jabatan.

Dua penulis papan atas The Athletic di artikel tersebut, David Ornstein dan Laurie Whitwell, menulis bagaimana kepergian Ashworth merupakan suatu hal yang “mendadak” dan “memalukan bagi semua pihak yang terlibat.”

Mereka melaporkan bahwa kepergian Ashworth disepakati dalam sebuah pertemuan dengan CEO klub, Omar Berrada, di Old Trafford pada malam hari usai kekalahan kontra Nottingham Forest tersebut.

Partai itu menjadi kali pertama Nottingham Forest menang di Old Trafford dalam hampir 30 tahun terakhir.

Selain Berrada, Sir Jim Ratcliffe sang co-owner Man United juga menjadi kunci dalam perpisahan Ashworth. Hal ini dikatakan membuat para staff di Man United “bingung” mengingat peran penting Ashworth dalam upaya kubu INEOS membenahi klub.

Menurut The Athletic juga, penyebab kepergian Ashworth dimulai dari kubu Manchester United yang “memicu perpisahan” walau klub mengatakan bahwa kesepakatan akhir adalah pemutusan kontrak secara bersama.

Ashworth – yang sebelumnya bekerja untuk Brighton dan FA (PSSI-nya Inggris) – dipandang sebagai penunjukan tegas oleh INEOS setelah mereka mengamankan pembebasan tugas sang direktur dari Newcastle United pada awal tahun ini yang memerlukan waktu cukup lama. 

Analisis lanjutan dari Whitwell mengatakan bahwa perkembangan ini sangatlah signifikan dan akan menggema di kubu Old Trafford.

“Ashworth dipandang sebagai contoh dari kepemimpinan baru INEOS yang menjadi operator terbaik di kelasnya,” tulis sang jurnalis papan atas Inggris tersebut.

“Sehingga, untuk mengakui kedatangan dia sebagai sebuah kesalahan dalam waktu kurang dari setengah tahun, akan sangat memalukan bagi semua pihak yang terlibat,” sambungnya.

“Kepergiannya yang tiba-tiba adalah satu hal, namun kita harus ingat usaha keras yang dilakukan United untuk mendapatkannya. Ashworth akhirnya bekerja selama beberapa bulan di United (Juli hingga Desember) saat klub menunggu untuk mendapatkannya (Februari hingga Juli),” tambahnya. (*)

Exit mobile version