DELISERDANG – Selain tujuh ruko yang roboh atau ambruk, di Dusun V Abdul Kadir, Desa Tandam Hulu II, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang, Sumatera Utara, ternyata ada dua unit rumah yang juga terkena dampak atas kejadian tersebut.
Seperti salahsatunya milik Ahmad Siregar (52). Saat ditemui dikediamannya, Ahmad mengaku pada saat kejadian ia baru saja pulang kerja.
“Saya baru pulang kerja pukul 11.15 WIB sampai di rumah. Begitu sampai rumah duduk-duduk sebentar, ada orang menjerit-jerit sambil mengatakan keluar-keluar,” ujar Ahmad, Sabtu (26/8/2023).
Lanjut Ahmad, mendengar teriakan tersebut istrinya yang lagi di dapur lari, dan melihat apa yang terjadi di luar dari garasi mobil.
“Sepontan saya tarik istri saya. Tak lama rupanya terdengar suara runtuhan yang keras, lang berabu lah semua. Setelah itu saya perhatikan, garasi mobil dan mobil saya tertimpa runtuhan ruko,” ujar Ahmad.
“Dan kalau umpamanya gak saya tarik istri, udah jadi korban,” sambungnya.
Ahmad menambahkan, ambruknya ruko yang diantaranya lima unit berlantai tiga dan dua unit berlantai dua, berasal dari ruko yang paling ujung saat dilihat dari depan rumahnya.
“Dari yang paling ujung dan mengarah ke rumah saya,” ujar Ahmad.
Bahkan ia menegaskan, robohnya ruko hanya sekian menit aja, tidak sampai bermenit-menit.
Sedangkan itu, informasi yang diperoleh tujuh ruko yang roboh ini sudah 10 tahun lebih berdiri atau dibangun.
“Harapannya kayak mana mau dibilang ya, mobil di dalam terkena timpah, rumah hancur, bagaimana tanggungjawab pemilknya lah,” ujar Ahmad.
Dan kemudian, Ahmad menjelaskan jika pemilik ruko tidak hanya satu orang saja, namun ketujuhnya ada pemiliknya masing-masing.
“Dan ada tiga ruko yang direhab (renovasi),” ucap Ahmad.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti apa penyebab sehingga tujuh ruko itu roboh secara bersamaan.
Sebelumnya, warga yang bertempat tinggal di Dusun V Abdul Kadir, Desa Tandam Hulum II, Hamparan Perak, Deliserdang, Sumatera Utara, mendadak heboh.
Pasalnya ujuh unit rumah toko (ruko) roboh atau ambruk diduga secara bersamaan, Jumat (25/8/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.
Akibat kejadian ini, lalu lintas disekitaran lokasi sempat terganggu. Pasalnya abu yang mengakibatkan tujuh ruko yang ambruk ini, berhembusan sangat tebal.
Amatan wartawan dilokasi, puing-puing material bangunan hancur lebur. Bahkan wayar listrik yang melintasi ruko yang ambruk itu, juga itu tertimpa.
Namun, petugas PLN tampak sudah hadir dilokasi untuk memperbaiki kabel listrik yang tertimpah reruntuhan bangunan.
Sedangkan itu, salahsatu pemilik ruko yang ambruk ketika dikonfirmasi wartawan bernama Deliana (49), membeberkan kronologi kejadian yang menghebohkan tersebut.
“Saya lagi kantor pada saat kejadian itu,” ujar Deliana seorang ASN di Dinas PUPR Langkat.
Lanjut Deliana, pada saat itu hanya kakak iparnya bernama Parida (59) yang berada di dalam ruko.
Selain dijadikan tempat tinggal, ternyata Deliana juga membuka usaha jualan pakaian dan tas.
“Kalau saya dan suami kerja, kakak saya ini yang jaga,” ujar Deliana.
“Dari tujuh ruko, cuma saya sendiri yang tempati, yang lain kosong,” sambungnya. Deliana
menambahkan, ia sudah tinggal di ruko tersebut sudah 10 tahun lamanya. Sementara itu, Parida mengungkapkan, pada saat itu dirinya sedang duduk sembari menjadi usaha milik adik iparnya. “Saya lagi duduk, jaga kedai adik saya. Tiba-tiba ada pemilik warung makanan ayam berteriak gempa-gempa, saya pun lari ke tengah jalan dan mata saya udah penuh abu dan gelap,” ujar Parida.
Parida mengungkapkan, sebelum tujuh ruko itu roboh, salahsatunya memang ada yang lagi renovasi.
“Jadi ruko sebelah lagi renovasi ada yang nokok-nokok gitu. Gak tau apa karena itu atau bagaimana lah. Yang renovasi itu pun belum ada buka usaha apa-apa,” ujar Parida.
Deliana maupun Parida keduanya mengaku tak memiliki firasat apa-apa sebelum kejadian.
Namun atas kejadian ini, barang-barang dagangan tak ada yang bisa diselamatkan. Lokasi kejadian pun sudah diberi garis polisi. (*)