banner 728x250

Stasiun Stabat Tak Kunjung Beroperasi Hingga Kejagung Ungkap Dugaan Korupsi Pembangunan Jalur Besitang-Langsa

Suasana Stasiun Kereta Api Stabat yang kerap disebut Stasiun Gohor Lama adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Desa Gohor Lama, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (4/10/2023).
banner 468x60

LANGKAT – Stasiun Stabat atau yang kerap disebut Stasiun Gohor Lama adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Desa Gohor Lama, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 

Stasiun Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh yang dibangun ulang dengan menelan biaya miliaran rupiah, hingga sampai saat ini tak kunjung beroperasi.

Memang pada tahun 2008 yang lalu, stasiun ini ditutup bersama dengan jalur kereta api Binjai-Besitang.

Namun pada tahun 2016 lalu, jalur dan stasiun direaktivasi. Reaktivasi ini dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai bagian dari proyek jalur kereta api Trans Sumatra. 

Ditargetkan pada tahuh 2019, jalur dan stasiun ini bisa dioperasikan secara reguler. Tapi sayang, sampai saat ini stasiun dan jalur yang digadang-gadang bisa sampai Aceh tak kunjung beroperasi. 

Bahkan amatan wartawan, stasiun ini sudah terlihat kumuh. Rerumputan liar tumbuh disekitar lokasi stasiun hingga bagian dalam bangunan stasiun. 

Tak hanya itu, tidak ada satu orang yang menjaga atau merawat bangunan tersebut. Namun pintu masuk ke kawasan stasiun ditutup dengan portal yang terbuat dari tiang besi. Begitu juga pintu masuk bangunan stasiun yang terkunci rapat. 

“Sudah ada empat tahun stasiun ini selesai dibangun. Tapi sampai sekarang gak tau kenapa gak beroperasi,” ujar Siti (55) warga sekitar, Rabu (4/10/2023). 

Lanjut Siti, ia mendapat kabar jika Stasiun Kereta Api Stabat ini dikabarkan beroperasi pada lebaran waktu lalu. 

“Enggak juganya dioperasikan stasiun ini,” ujar Siti. 

“Kemarin kalau gak salah, ada juga yang datang ke sini mencabut listrik di stasiun. Katanya karena gak bayar,” sambungnya sembari tertawa. 

Jadi jika malam hari, Stasiun Kereta Api Stabat ini tampak gelap layaknya bangunan angker atau berhantu. 

Teranyar, dilansir kompas.com Kejaksaan Agung (Kejagung) RI tengah mengusut kasus dugaan korupsi pada proyek pembangunan jalur Kereta Api (KA) Besitang-Langsa periode tahun 2017-2023. 

Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kuntadi mengatakan, nilai proyek pada kasus ini mencapai Rp 1,3 triliun. Kasus ini kini sudah naik ke tahap penyidikan.

Sebagai informasi, proyek KA jalur Besitang-Langsa dibangun untuk menghubungkan wilayah Sumatera Utara (Sumut) dengan Aceh.

Kuntadi menjelaskan, ada sejumlah pihak yang diduga telah merekayasa proyek dengan cara memecah proyek menjadi nominal-nominal yang lebih kecil. 

Hal itu dilakukan untuk menghindari pelaksanaan lelang proyek. “Selain itu, para pelaku diduga telah mengalihkan jalur KA dari yang telah ditetapkan dalam kontrak dengan maksud untuk keuntungan pihak-pihak tertentu,” ujar Kuntadi.

Lebih lanjut, ia menyebut, kasus ini telah menyebabkan kerugian keuangan negara dan masih dalam tahap awal penyidikan umum. 

Namun, Kuntadi menjelaskan, penyidik masih mencari kerugian keuangan negara dalam kasus itu. “Sehingga akibat perbuatannya telah menimbulkan kerugian negara,” ucapnya. (*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *