banner 728x250

Pemilik Ponpes di Langkat Diduga Lecehkan Santriwati : Saya Masukkan Tangan dari Balik Jilbabnya

Pemilik ponpes yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap santriwati di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (7/9/2023).
banner 468x60

LANGKAT – Dugaan pelecehan seksual santriwati yang dilakukan oleh pemilik Pondok Pesantren (Ponpes) kembali menggemparkan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Informasi yang berhasil diperoleh wartawan, dugaan pelecehan seksual yang dilakukan pemilik ponpes itu terjadi di Kecamatan Padang Tualang.

Adapun korbannya berinisil NW masih duduk kelas 2 Tsanawiyah (SMP), merupakan warga Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat. Atas kejadian ini, keluarga korban pun sudah melaporkan terduga pelaku yaitu pemilik ponpes ke Polres Langkat dengan nomor polisi LP/B/466/IX/2023/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 5 September 2023. 

Bahkan yang lebih mengejutkan, diduga korban lebih dari tiga orang santriwati. 

Amatan wartawan saat mengunjungi ponpes yang isinya hampir didominasi santriwati, tampak suasana begitu sepi. Terlihat sesekali  santriwati mengenakan cadar keluar dari dalam ponpes menuju musala. 

Untuk menindaklanjuti tuduhan ini, wartawan juga berupaya bertemu dengan pemilik pondok pesantren bergelar Licence (LC). 

Saat ditemui pemilik ponpes berinisial K, menceritakan soal dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan terhadap dirinya. 

“Peristiwa dugaan pelecehan seksual tersebut, awal ceritanya, saya inikan pengasuh sekaligus seorang pengajar. Dan semua santriwati yang ada di sini itu, anak didik saya,” ujar pemilik pondok pesantren berinisial K, Kamis (7/9/2023).

Lanjut K, semua tanggung jawab santriwati, tanggung jawabnya dirinya. Ia pun menambahkan, jika dugaan pelecehan yang dituduhkan terhadap dirinya, terjadi pada, Minggu (20/8/2023) sekitar pukul 11.00 WIB. 

Di mana korban sekaligus santriwati pada saat itu kabur dari pondok pesantren. 

“Alhamdulillah dikejar sama kawan-kawannya, termasuk istri saya ngejar bersama beberapa pengurus, dan akhirnya ketangkap santriwati tadi dan dibawa kembali ke pondok. Setelah dibawa ke pondok pengurus datang lagi, Buya itu santriwatinya kalau gak dibujuk mau kabur lagi. Kalian yang bujuk saya bilang, kami angkat tangan katanya. Alhasil saya yang turun,” ujar K. 

“Santriwati itu pun saya panggil, sambil saya didampingi satu orang pengurus wanita. Saya masukkan dia (korban) di musala. Dan pengurusnya berjaga-jaga di luar agar dia gak lari lagi. Namanya membujuk saya tayain, kenapa kok bisa kabur, kenapa kok bisa lari, diam aja santriwati itu. Saya tanya lagi apa sebabnya. Agak lama saya tanya, gak ada ngomong santriwati itu sepatah kata pun,” sambungnya. 

Akhirnya, pemilik ponpes ini mengaku, jika ia mendapat dapat info, korban santriwati ini dikucilkan kawan-kawannya karena dirambutnya banyak kutu.

“Dan saya dengar sudah dicukur rambutnya sama pengurus, mungkin itu langkah antisipasinya. Bahkan saya dengar lagi mau di gundul. Saya bilang begini, karena saya seorang pengasuh, membujuk itukan seperti halnya ayah membujuk anak. Jadi saya pegang tangan santriwati itu, saya bilang kamu itu bersih, mungkin rambut boleh jadi banyak kutu,” ujar pemilik ponpes. 

Tak hanya itu, pemilik ponpes ini mengaku, melakukan hal tersebut hanya untuk membangkitkan semangat santriwati tersebut.

“Saya juga bilang, apa betul rambutnya mau di gundul, saya masukkan tangan saya dari balik jilbabnya. Saya pegang rambutnya, Alhamdulillah rambutnya gak digundul, cuma dicukur pendek. Tenang aja, nanti Buya bilang sama pengurus jangan digundul. Namanya untuk menghilangkan kutu banyak caranya. Yang penting kamu di pondok aja jangan kabur lagi,” ujar pemilik ponpes. 

Pemilik ponpes bersikeras melalukan hal-hal tersebut hanya sebagai bujuk rayu agar santriwati itu mengurungkan niatnya untuk kabur. 

“Pokoknya saya bujuk saya rayu, bahkan pipinya saya cubit, kamu itu cantik, kamu itu imut saya bilang. Intinya bagaimana hati dia ini semangat lagi, dan pikiran saya bagaimana santriwati ini betah di pondok pesantren,” ujar K. 

Mendengar bujuk rayuan itu, K menambahkan satriwati tetap diam saja. Namun K kembali mengaku, memegang kaki dan betis santriwati itu. 

“Kamu ini bersih saya bilang. Pokoknya kamu mondok jangan kabur lagi. Dan pengurusnya saya panggil, kalian jangan gundulkan dia lagi, ini masalah biasa masalah kecil. Bawa masuk ke pondok, gerbang dikunci,” ujar K. 

Santriwati itu pun akhirnya dibawa masuk ke dalam ponpes. Tetapi menurut pemilik ponpes pada saat itu, tidak ada yang boleh berkunjung. 

“Sementara tidak boleh ada yang berkunjung, karena untuk mengantisipasi, agar santriwati tak kabur. Karena pukul 11-12 WIB, waktu istirahat. Takut waktu kami tidur, dia kabur lagi pening kami,” ujar pemilik ponpes. 

Pria berusia 35 tahun dan bergelar LC ini mengaku, sudah mengetahui jika santriwati dan keluarganya sudah membuat laporan ke Polres Langkat. 

“Jadi memang santriwati ini sudah melapor ke Polres Langkat pada, Selasa (5/9/2023). Dan sebelumnya orangtuanya juga datang kemari, ngomong pelecehan seksual-pelecehan seksual, saya diam aja. Dan saya gak tau pelecehannya di mana,” ujar K. 

Meski demikian K mengaku salah karena sudah memegang tangan dan rambut santriwati. 

“Secara agama, itulah salah saya. Bagian intim tidak ada saya raba-raba, paha, dada apalagi kemaluan, itu tidak ada sama sekali. Saya hanya berinteraksi sebagai ayah dan anaknya sendiri. Kalau gak saya bujuk dia, kabur lagi, yang dituntut siapa, ya saya lagi,” ujar K.

“Saya kaget juga ketika orangtuanya datang marah-marah dan menuduh saya melakukan pelecehan seksual. Saya gak tau apa-apa, tujuan saya hanya membujuk dan merayu. Dan membuat anak ini betah tidak kabur dari pondok,” tutupnya. 

Sementara itu, seusai melaporkan dugaan pelecahan seksual yang dilakukan pemilik ponpes, saat ini korban sudah mendapat perlindungan dari Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Langkat. Korban pun sudah keluar dari ponpes itu.

Kanit PPA Polres Langkat, Aipda Ninit saat dikonfirmasi, belum memberikan komentarnya. (*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Slot Luar Negeri
Scatter Hitam Slot Scatter Hitam Mahjong