banner 728x250

Beras Bulog Kemasan SPHP di Tuding Memiliki Kandungan Plastik di Kota Binjai, Akan Diuji Lab

Perwakilan Kantor Bulog Cabang Medan, Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura, Pemko Binjai, dan Polres Binjai memberikan keterangan pers di Kantor Wali Kota Binjai, Sumatera Utara, Selasa (10/10/2023).
banner 468x60

BINJAI – Kantor Bulog Cabang Medan, mendukung penuh langkah Pemerintah Kota Binjai dan kepolisian melakukan uji kualitas, soal beras yang diduga memiliki kandungan plastik yang beredar viral di media sosial.

“Terkait rencana untuk dilakukan uji kualitas, kami mendukung untuk memastikan kembali bahwa beras yang kami salurkan tidak mengandung unsur plastik,” ujar perwakilan Kantor Bulog Cabang Medan, Matius Prananta Sitepu saat memberikan keterangan persnya di Kantor Wali Kota Binjai, Selasa (10/10/2023). 

Lanjut Matius, terkait permasalahan beras yang beredar di masyarakat dapat ia jelaskan, jika beras yang tersedia di Bulog saat ini dari importasi yang merupakan penugasan dari pemerintah.

Adapun negara pengirim beras yang tersedia sekarang di gudang Bulog Cabang Medan yaitu berasal dari Vietnam, Thailand, India dan Pakistan serta Myanmar.

Bahkan Matius menambahkan, terkait proses penerimaan importasi yang diterima, proses pemeriksaan kualitas beras diakuinya sudah cukup ketat.

“Pertama dari negara pengekspor sendiri, beras itu sebelum naik ke kapal menuju ke Indonesia, sudah melalui pemeriksaan kualitas oleh otoritas pengawas makanan di negara pengirim,” ujar Matius. 

“Kemudian juga setelah beras sampai di Indonesia, Ada dua badan yang melakukan pemeriksaan. Yang pertama Sucofindo yang memeriksa kualitas juga dan kedua balai karentina Kementrian Pertanian. Jadi kalau barang itu hasil ujinya tidak memenuhi, tidak akan bisa dibongkar dan tidak bisa masuk ke gudang kami,” sambungnya. 

Jika hasil uji sudah terpenuhi, disitu lah beras didistribusikan, salahsatu penyalurannya disebut dengan kemasan Stabilisasi Pasokan dengan Harga Pangan (SPHP). 

Sedangkan itu, hingga September 2023, Matius menguraikan persediaan beras di gudang Bulog Cabang Medan sebanyak 50 ribu ton.

Sementara itu, Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura, Marino menjelaskan, pihaknya sudah mendapat wewenang dari pusat untuk mengambil sample bares yang diduga miliki kandungan plastik. 

“Hari ini kami mengambil sample yang akan kami kirim ke laboratorium terakreditasi. Mohon izin, harapkan kita  7-10 hari sudah diketahui hasilnya,” ujar Marino. 

Untuk dapat membuktikan beras tersebut masuk kategori beras plastik atau bukan, Marino mengatakan, nantinya uji kualitas itu menggunakan 14 parameter.

“Parameter itu sesuai dengan amanat daripada Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) pusat yang berada di bawah Badan Pangan Nasional. Harapan kami waktu yang sudah ditentukan itu bisa lebih dipersingkat lagi menjadi prioritas utama. Agar isu yang beredar dapat terselesaikan. Sehingga masyarakat tidak resah lagi seperti kondisi saat ini,” tutup Marino. 

Polres Binjai juga tengah menyelidiki dugaan beras sintetis tersebut. Bahkan, penyidik Unit Ekonomi Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai juga sudah mengambil sampel daripada beras tersebut. 

“Saksi-saksi juga sudah kita periksa dan sampel beras sudah diambil untuk dibawa ke laboratorium, untuk dilakukan pengujian,” jelas Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Zuhatta Mahadi. 

Terpisah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Binjai menanggapi dugaan beras sintetis tersebut. Wakil rakyat Kota Binjai menyarankan agar Pemko Binjai segera bertindak. 

“Saya meminta kepada pemerintah kota agar melakukan sidak, baik di grosir maupun di kilang-kilang. Hal itu agar masyarakat dapat memperoleh kepastian terkait kabar yang beredar tersebut,” kata Ketua DPRD Binjai, Noor Sri Syah Alam Putra.

Politisi Partai Golkar ini juga menyarankan agar aparat penegak hukum melakukan penyelidikan hingga penyidikan, jika kabar dugaan beras sintetis ini benar. 

“Saya juga khawatir, ada rasa was-was yang akhirnya menjadi momok bagi saya,” ucap Noor. 

Sebelumnya, beredar video berdurasi dua menit menampilkan seorang ibu-ibu protes terhadap nasi dari hasil beras yang dibelinya di Gerakan Pasar Murah yang digelar Pemerintah Kota Binjai di Kelurahan Berngam, Binjai Kota. Ibu tersebut membanding dua nasi yang dikepal seperti bola. 

Satu nasi berasal dari beras bulog yang dibelinya pada kesempatan Gerakan Pasar Murah dan satu nasi lainnya berasal dari kilang. 

“Kalau yang ini (beras bulog) kayak lebih padat, kalau yang ini (dari kilang) dilihat dari teksturnya lebih agak lembek, benyek gitu,” ujar seorang wanita dalam video tersebut. 

Dalam video ini, ibu tersebut juga melempar kepalan kedua nasi ke arah lantai. 

“Ha membal dia yang beras Bulog, dicurigai. Kalau ini beras yang dari kilang, tidak,” sambungnya. (*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Slot Luar Negeri
Scatter Hitam Slot Scatter Hitam Mahjong