WADUH Siswi SMP di Magetan Bolos Sekolah 3 Bulan, Gegara Tak Dibelikan Motor

Siswi kelas 3 di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Magetan, Jawa Timur memilih bolos sekolah selama 3 bulan karena permintaannya untuk dibelikan sepeda motor Yamaha FIZ R tidak dikabulkan oleh orang tuanya.(KOMPAS.COM/SUKOCO)

JATIM – Siswi kelas IX di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Magetan, Jawa Timur memilih bolos sekolah selama tiga bulan, karena tak dibelikan motor oleh orangtuanya.

Supadmi, Kepala Sekolah setempat mengatakan, berdasarkan keterangan orangtua tersebut, si anak tidak dibelikan motor karena sudah ada empat motor di rumah.

”Orangtuanya keberatan kalau siswi ini pakai motor F1ZR, cewek kok pakai motor seperti itu. Di rumahnya juga ada empat motor. Akhirnya siswi ini bolos sampai tiga bulan tidak mau masuk sekolah,” ujar Supadmi yang ditemui di ruang kerjanya, dikutip dari Kompas.com, Senin (18/11/2024).

Supadmi menambahkan, sejumlah guru dari sekolah tempatnya mengajar sudah empat kali mendatangi kediaman siswi tersebut.

Apalagi, sebentar lagi ada pendaftaran untuk ujian karena siswa sudah kelas IX. Sayangnya, upaya guru membujuk siswi untuk kembali masuk sekolah tidak membuahkan hasil.

“Kalau ditemui siswi ini mengunci diri di kamar, tidak mau menemuai guru. Guru hanya bicara di luar kamar,” imbuh dia.

Pihak sekolah, menurut Supadmi, telah memberikan kelonggaran kepada orangtua siswa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Pihak sekolah, kata dia, masih memberikan waktu meski orangtua siswi pasrah, dan meminta anaknya dikeluarkan dari sekolah.

“Kami masih memberikan kesempatan untuk mengikuti SAS. Kalau ada nilai SAS tugas tugas yang belum diselesaikan selama tiga bulan ini bisa disusulkan dari guru bidang studi,” ucap dia.

Sementara itu, Yoso -orangtua siswa tersebut mengaku, anaknya memilih bolos sekolah karena keinginannya mendapat Yamaha F1ZR tak terwujud.

“Tidak dibelikan karena dia kan perempuan. Gurunya sering ke sini, kalau gurunya ke sini dia mengunci diri di kamar, pintunya dikunci,” ucap dia.

Selain soal permintaan sepeda motor, Yoso mengaku anaknya juga menjadi korban perundungan di sekolah.

Sejumlah siswa, menurut dia, mengejek adanya kekurangan pada diri anaknya. Dia mengaku telah memperingatkan anak nya tersebut, atas pilihan tidak mau masuk sekolah.

“Ada juga siswa yang mengejek dia di sekolah. Saya sudah peringatkan untuk tidak menyesal kalau memilih tidak sekolah,” kata dia. (*)

Exit mobile version