JAKARTA – Erik ten Hag resmi dipecat oleh Man United pada Senin (28/10/2024). Ten Hag merupakan manajer MU paling boros sejak Sir Alex pensiun pada 2013 silam.
Kekalahan 1-2 yang dialami Man United dari West Ham pada laga pekan kesembilan Liga Inggris 2024-2025 di Stadion London, Minggu (27/10/2024) berharga sangat mahal untuk Erik ten Hag.
Sehari setelah kekalahan itu, Ten Hag kehilangan jabatannya sebagai pelatih Manchester United.
“Erik ten Hag telah meninggalkan perannya sebagai manajer tim utama Manchester United,” demikian bunyi pernyataan resmi Man United, dikutip dari Kompas.com.
“Erik ditunjuk pada April 2022 dan membawa klub meraih dua trofi domestik, memenangkan Carabao Cup pada 2023 dan Piala FA pada 2024. Kami berterima kasih kepada Erik untuk semua yang telah dia lakukan selama waktunya bersama kami dan mendoakan yang terbaik untuk masa depan,” sambungnya.
Erik ten Hag sejatinya masih terikat kontrak dengan MU sampai 2026. Ia mendapatkan ikatan masa kerja anyar usai membawa klub beralias Setan Merah menjadi juara Piala FA 2023-2024.
Titel Piala FA menjadi “penyelamat” untuk karier Ten Hag yang musim lalu cuma membawa Man United finis kedelapan di Premier League 2023-2024.
Kini, Ten Hag meninggalkan Man United di posisi 14 klasemen. Bruno Fernandes dkk cuma menuai tiga kemenangan dalam sembilan partai Liga Inggris musim ini.
Selama ditukangi Ten Hag, Man United masih saja kesulitan bersaing di jalur juara Liga Inggris. Padahal, Ten Hag didukung oleh investasi yang besar di bursa transfer.
Data yang disajikan BBC menunjukkan bahwa Ten Hag adalah manajer MU terboros sejak figur pelatih legendaris klub, Sir Alex Ferguson, pensiun pada 2013.
Setelah Sir Alex menyudahi karier kepelatihan, MU telah mempekerjakan lima pelatih permanen berbeda, termasuk Ten Hag.
Mengutip dari BBC, Ten Hag total telah mencatat pengeluaran bersih sebesar 401 juta poundsterling (sekitar 8,1 triliun rupiah) di pasar transfer pemain.
Nilai itu berasal dari uang yang dibelanjakan dikurangi dengan dana yang diperoleh kembali dari penjualan pemain.
Pengeluaran bersih total MU di era Ten Hag lebih besar dibanding pada masa periode kepelatihan David Moyes (2013-2014/60,7 juta pound), Louis van Gaal (2014-2016/151,3), Jose Mourinho (2016-2018/288), dan Ole Gunnar Solskjaer (2019-2021/306,9).
Apabila hanya melihat pengeluaran kotor, Ten Hag tetap yang paling boros. Transfermarkt menyebut Ten Hag telah membelanjakan total 645,8 juta pound (Rp 13,1 triliun) di pasar transfer pemain.
Nominal itu melebihi belanja Jose Mourinho (466,1 juta pound), Solskjaer (450,8), Louis van Gaal (268,5), dan Moyes (77,1).
Pada musim panas 2024, Ten Hag mencoba memperkuat MU dengan mendatangkan Leny Yoro, Joshua Zirkzee, dan Noussair Mazraoui, Mathhijs De Ligt, dan Manuel Ugarte.
Kendati demikian, nama-nama itu tak bisa langsung mengatrol performa tim. Bahkan sebagian besar rekrutan MU pada musim panas 2024 masih kesulitan menembus skuad inti.
Belanja besar Ten Hag nyatanya tak menggaransi performa apik klub di lapangan. Dalam 128 bareng pelatih berinisial ETH, Setan Merah menelan 35 kekalahan, termasuk dari West Ham akhir pekan silam.
Dari 128 pertandingan di semua ajang itu, MU menang 70 kali. Rasio tripoin Ten Hag adalah 54,7%.
Jose Mourinho yang bekerja pada kurun 2016-2018, masih lebih baik dari Ten Hag dengan rasio kemenangan 58,3 persen.
Rasio Kemenangan Pelatih Man United Setelah Sir Alex Ferguson
- David Moyes – 52.9%
- Louis van Gaal – 52.4%
- Jose Mourinho – 58.3%
- Ole Gunnar Solskjaer – 54.2%
- Erik ten Hag – 54.7% (*)