LANGKAT – Kegaduhan yang terjadi di Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga sampai saat ini tak kunjung usai.
Belakangan, warga yang bertempat tinggal di Dusun XI Prunas 100, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mendadak heboh.
Pasalnya, satu unit truk Colt Diesel milik Okor Ginting yang digunakan sehari-hari untuk mengangkut sawit dibakar orang tak dikenal (OTK).
Hal ini pun diungkapkan oleh Sarianto (47) pengemudi truk Colt Diesel. Bahkan saat truk tersebut terbakar, terdengar dua kali suara ledakan.
“Kejadian itu terjadi pada, Senin (29/5/2023) dinihari. Pada saat itu saya di rumah. Kemudian ada warga yang melihat orang yang tak dikenal membakar truk. Kemudian warga memanggil saya, lansung saya padamkan api. Katanya pelaku dua orang, datang naik kereta dan menggunakan sebo,” ujar Sarianto, Senin (5/6/2023).
Lanjut Sarianto, sempat terdengar dua kali suara ledakan, menyusul kaca depan truk yang terpental dan menimpa seng rumah warga.
“Kaca truk mental dan menimpa rumah warga. Kalau gak cepat kami padamkan apinya, rumah tetangga ini jadi korban juga. Kemudian di sekitar truk kami temukan satu botol mineral besar bekas bensin,” ujar Sarianto.
Sopir yang sudah lima tahun mengemudikan truk tersebut berharap, agar pelakunya segera ditemukan dan ditangkap. Warga di sana juga ketakutan dan khawatir peristiwa serupa akan terulang lagi di kampung mereka.
Sedangkan itu, Kepala Dusun (Kadus) XI Prunas 100, Ismail membenarkan kejadian tersebut.
“Ada laporan warga tentang truk yang dibakar. Besoknya saya lihat ke lokasi. Sempat saya foto kondisinya. Kaca-kaca hancur dan bagian dalamnya hitam. Kami berharap kepada penegak hukum, agar pelakunya segera ditangkap. Kalau dibiarkan, warga saya pasti akan resah,” ujar Ismail.
Ismail menambahkan, saat ini kampungnya sudah tak aman lagi. Dikarenakan maraknya peredaran narkoba.
“Dulu dusun ini aman dan tidak pernah ada warga yang kehilangan. Bahkan, truk yang dibakar ini, selalu parkir di samping rumah warga selama bertahun-tahun tidak pernah diusik,” ujar Ismail.
Warga bernama Rina, yang mengaku melihat dua orang bersebo mengatakan, sebelum kejadian ia mendengar ada suara sepeda motor yang mendekati lokasi kejadian. Ia mengira, itu merupakan suara kendaraan suaminya yang hendak pulang ke rumah.
Tak berselang lama, Rina mendengar suara ledakan. Ia pun membuka pintu rumahnya dan melihat ada dua orang bersebo berada di dekat truk yang sudah terbakar.
Melihat kejadian itu, Rina keluar rumah, dua orang bersebo langsung pergi meninggalkan lokasi.
Terpisah, Rasita br Ginting anak Okor Ginting mengatakan, sebelum dibakarnya truk tersebut, lahan sawitnya hendak dirampas oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Bahkan sekelompok orang berkelewang mendatangi kebun milik ayahnya untuk menguasai lahan.
“Pernah truk pengangkut sawit kami dihadang sekelompok orang. Mereka mengaku lahan sawit bapak ku adalah milik keluarganya. Jadi buah sawit kami diturunkan dan dirampas mereka. Tapi anehnya, kenapa baru sekarang mereka mengakui lahan itu miliknya,” ujar Rasita.
Saat ditanya legalitas lahannya, Rasita mengatakan, sekelompok orang yang mencoba merampas kebun milik ayahnya tak bisa menunjukkan bukti kepemilikan.
Tak hanya itu, pemerintah Desa Besilam Bukit Lembasa sudah dua kali memanggil kedua belah pihak untuk dimediasi. Namun, sekelompong orang yang ingin perampas lahan milik Okor Ginting tersebut tak pernah menghadirinya.
Atas kejadian ini, Rasita pun sudah melaporkannya ke pihak berwajib. (*)