JAKARTA – Di mata pelatih Tottenham, Ange Postecoglou, Man City adalah lawan yang bisa tampak menakutkan.
Namun, Tottenham tampil brilian dan menggilas City 4-0. Skor 0-4 menjadi hasil akhir duel pekan ke-12 Liga Inggris 2024-2025 antara Man City vs Tottenham di Stadion Etihad, Sabtu (23/11/2024).
Tottenham membawa pulang kemenangan telak di markas Man City berkat gol-gol James Maddison (13′, 20′), Pedro Porro (52′), dan Brenann Johnson (90+3′). Musim ini, Tottenham asuhan Ange Postecoglou sudah dua kali membekuk Man City asuhan Pep Guardiola.
Sebelumnya, Spurs mampu menang 2-1 dan menyingkirkan Man City pada babak 16 besar Piala Liga Inggris 2024-2024 yang digelar bulan lalu.
“Performa yang luar biasa,” tutur pelatih Tottenham, Ange Postecoglou, usai melihat timnya melibas Man City 4-0 di Stadion Etihad.
“Anda harus tampil tajam. Mereka tidak akan memberi Anda terlalu banyak peluang. Ada ketenangan dan kedewasaan dalam cara kami menguasai bola,” tutur pelatih asal Australia itu.
Tottenham memperpanjang krisis yang dialami Man City. Pasukan Pep Guardiola kini selalu kalah dalam lima partai terakhir di semua ajang, dua di antaranya saat berjumpa Tottenham.
“Melawan City, Anda bisa saja merasa takut dan tidak ingin bermain melawan mereka. Tetapi Anda harus bermain,” kata Ange Postecoglou dilansir dari BBC.
“Mereka menguji Anda dalam segala hal, secara mental, fisik, taktik. Kami adalah tim yang jauh lebih baik tahun ini daripada tahun lalu. Kami hanya perlu menemukan konsistensi,” ucap eks pelatih Celtic dan timnas Australia tersebut.
Performa Tottenham di Stadion Etihad juga memukai pengamat sepak bola yang bekerja untuk Sky Sports, Jamie Redknapp. Ia menyematkan kata “brilian” untuk performa Spurs arahan Postecoglou.
“Tottenham mampu tampil brilian. Kita sudah melihatnya. Mereka memiliki momen-momen dalam pertandingan yang sangat menyenangkan untuk disaksikan. Tetapi, kekacauan yang biasanya mereka tunjukkan, tidak terlihat kali ini,” ucap Redknapp yang pernah memperkuat Spurs semasa bermain.
Kegemilangan Tottenham menjerumuskan Man City lebih dalam ke lubang krisis. Harus mundur sampai 2006 untuk melihat The Citizens menelan lima kekalahan beruntun di semua kompetisi.
Kala itu, Man City masih diasuh oleh Stuart Pearce. Di era kepelatihan Guardiola, baru kali ini The Citizens merasakan lima kekalahan secara berurutan.
“Selama delapan tahun, kami tidak pernah mengalami situasi seperti ini. Sekarang kami harus menjalaninya dan memutusnya dengan memenangkan pertandingan berikutnya, terutama laga terdekat,” tutur Guardiola. (*)