BINJAI – Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, Sumatera Utara, akan menggelar pengajian silaturahmi sejuta umat dalam tag line “BERDOA” yang dilaksanakan pada 6 November 2024 mendatang.
Namun tag line pada acara tersebut membuat perbincangan banyak orang.
Pasalnya Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3, dr Donal Anjar Simanjutak-Andri Alfisah yang ikut berkompetisi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Binjai, mempunyai jargon BERDOA.
Artinya tagline yang dinbuat oleh Pemko Binjai, diduga seolah-olah mengajak (mengarahkan) masyarakat dan seluruh jajaran ASN untuk melakukan keberpihakan.
Padahal sudah jelas dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2023, dengan tegas ASN menyatakan sikap asas netralitas sesuai Pasal 2 huruf F.
Setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
Bahkan, dalam mengambil pose foto dengan menunjukkan jari seperti angka 1, 2, 3, 4 dan seterusnya saja, harus dihindari oleh ASN dalam menjelang pesta demokrasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemko Binjai, Irwansyah Nasution terkait permasalahan ini membantah jika kegiatan berdoa yang dilaksanakan Pemko Binjai ada kaitannya dengan kontestasi Pilkada.
“Itu di cocok-cocokan ajanya itu tidak ada hubungannya dengan kontestasi politik. Hanya pemikiran saja yang yang mendekatkannya, jadi kalau ada acara syukuran ada yang berdoa apa salah,” ucap Irwansyah, Sabtu (2/11/2024).
Irwansyah mengatakan, kegiatan berdoa ini untuk mendoakan keselamatan Kota Binjai dan berharap agar kontestasi politik berjalan lancar, tertib tanpa ada suatu permasalahan.
“Kami selaku Pemerintahan Kota Binjai kita tegak lurus dengan aturan dan perundang-undangan. Kita berpikir positif saja jangan pemikirannya dibalik-balik,” kata Irwansyah.
Sementara itu salahseorang warga Kota Binjai bermarga Regar saat diwawancarai mengatakan, tag line kegiatan yang dilakukan Pemko Binjai, membuat gaduh saja menjelang kontestasi Pilkada.
“Apa gak ada kata lain, buat gaduh aja,” ucap Regar.
Informasi yang diperolehnya, mulanya tag line yang dibuat Pemko Binjai ialah zikir dan doa.
“Mulanya tidak BERDOA itu. Apalagi paslon nomor urut 3 mempunyai jargon Berdoa. Kan ada aturan ASN dan APH harus netral,” ujar Regar.
Akibat ini juga, mahasiswa sempat ingin menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bawaslu Binjai Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara.
Hal ini sempat diakui oleh Koordinator Divisi (Koordiv) Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas (HPPH) Bawaslu Binjai, Fadhil Azhar.
“Iya, memang tadi ada yang mau demo. Tapi gak jadi, terkait cawe cawe plt walikota kalau gak salah,” ucap Fadhil. (*)