banner 728x250
Sumut  

Murid SMAN 7 Binjai Gelar Aksi Demo, Kepsek Sebut Gegara Razia Handphone

Suasana SMAN 7 Binjai yang berada di Jalan Sawi, Kelurahan Paya Roba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara, Rabu (6/11/2024).
banner 468x60

BINJAI – Kepala Sekolah SMAN 7 Binjai, Khaidir mengungkapkan apa yang menjadi pemicu muridnya menggelar aksi demo pada, Selasa (5/11/2024) pagi. 

“Mula kami melakukan razia handphone murid, karena di handphone mereka gawat-gawat kali, jadi marah mereka karena razia handphone,” ujar Khaidir saat dikonfirmasi, Rabu (6/11/2024). 

Lanjut Khaidir, pihaknya menemukan video asusila dibeberapa handphone milik murid SMAN 7 Binjai.

Tak hanya itu ditemukan juga saling tukar foto bugil, siswa yang tergabung geng motor, dan judi online. 

“Jadi ditunjukkan sama polisi yang hadir semalam,” ujar Khaidir. 

Namun saat diminta wartawan bukti beberapa dokumentasi, Khaidir tak mau memberikan dengan alasan privasi. 

Meski wartawan sudah mengatakan, jika dokumentasi itu bukan untuk disebarluaskan apalagi dipublikasi. 

“Karena ada privasi jadi tidak bisa kami kasih tau, sudah kami kasih tau ke pihak kepolisian,” ucap Khaidir. 

Kepala SMAN 7 Binjai ini juga mengaku jika orangtua murid tak ada yang merasa keberatan, malah mengucapkan terimakasih. 

Sedangkan itu, Khaidir juga menyinggung soal masalah dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang disebut-sebut dalam tuntutan murid pada aksi demo tersebut. 

“Siapa yang berani mengguit. Katanya ada kena administrasi Rp 50 ribu. Jadi ada anggota yang jahat yang awak tak tau mengutip Rp 50 ribu ke murid,” kata Khaidir. 

Artinya Khaidir mengaku, jika ada anggotanya yang melakukan aksi pengutipan liar (Pungli) 

Anehnya di tengah-tengah sesi wawancara, nyelonong beberapa orang menjumpai Khaidir mengenakan pakaian dinas Pemprovsu berwarna putih. Wawancara yang dilakukan wartawan pun terputus. 

Padahal, secara etika harusnya Khaidir menyeselaikan wawancara dengan wartawan, baru setelahnya berjumpa dengan orang lain. 

Alhasil para awak media pun kecewa dan meninggalkan Khaidir. 

“Nanti kita jumpa ya,” ucap Khaidir kepada awak media yang bergegas meninggalkan Kepala SMAN 7 Binjai ini. 

Amatan wartawan, saat tiba disekolah SMAN 7 Binjai, memang tampak terlihat jelas beberapa fasilitas yang sudah rusak.

Rusaknya fasilitas ini juga menjadi tuntutan murid yang menggelar aksi demo. Terlihat lapangan futsal yang lantainya sudah rusak serta jaring gawang yang sudah tak terpasang. 

Kemudian lapangan voli mengalami hal serupa. Terlihat jaring net yang terpasang juga sudah rusak. Begitu juga dengan salahsatu ruangan agama kristen yang atapnya sudah bocor. 

Diketahui sebelumnya, murid SMAN 7 Binjai melampiaskan kekesalannya dengan cara menggelar aksi demo disekolahnya pada, Selasa (5/11/2024) pagi. 

Aksi mereka pun beredar viral di media sosial. Tampak sejumlah siswa-siswi berkumpul di depan salahsatu ruangan. 

Ruangan itu disebut-sebut ruang Kepala Sekolah SMAN 7 Binjai, Khaidir.

Bahkan beberapa personel kepolisian juga tampak melakukan penjagaan di dekat ruangan tersebut. 

“Mana suara kita,” ujar seorang siswa disambut teriakan murid lainnya. 

“Keluarkan dia dari kantor,” teriak siswa lainnya. 

Tak begitu jelas, siapa orang yang dimaksud untuk keluar dari dalam kantor atau salahsatu ruangan. 

Informasi yang diperoleh wartawan, aksi demo yang dilakukan ini, di mana murid SMAN 7 Binjai menilai jika sekolah kebanggan mereka belakang ini kurang kondusif. 

Serta beberapa fasilitas sekolah yang tidak ada kemajuan dari tahun ke tahun. 

Tak hanya itu, terjadi kenaikan uang SPP pada kelas X dan XI secara tiba-tiba tanpa ada penjelasan dari pihak sekolah. 

“Diangkatan 2022 SPP nya Rp 30 ribu kak. Untuk yang tahun pelajaran 2023 dan 2024 naik menjadi Rp 50 ribu,” ujar salahseorang siswa. 

Tak hanya itu, setiap ada acara di hari besar selalu ada pengutipan dengan alasan sumbangan. Diantaranya, acara maulid, 17-an dan lainnya. 

“Yang kita tau uang SPP adalah salahsatu uang sumbangan di mana uang itu bisa digunakan untuk acara-acara tersebut,” ujarnya. 

“Kemudian uang bantuan yang sampai saat ini belum cair, untuk teman-teman kami yang membutuhkan,” sambungnya. 

Terakhir para murid mengatakan terkait fasilitas sekolah yang sudah rusak. Hingga detik ini belum ada perbaikan. 

“Lapangan futsal rusak enggak diperbaiki. Terus bangku dan meja belajar yang rusak juga tidak diperbaiki,” ujar murid SMAN 7 Binjai. (*

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *