BINJAI – Kandidat untuk menjadi Ketua DPRD Binjai, Sumatera Utara, sampai saat ini masih menjadi pertanyaan.
Ada dua nama yang kuat saat ini yaitu, Mahyadi Chaniago dan Norasiah, masih saling tarik-menarik memperebutkan jabatan tersebut.
DPD Partai Golkar yang menjadi partai pemenang pada Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu mengatakan, belum menentukan siapa yang bakal mengisi jabatan Ketua DPRD Binjai periode 2024-2029.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Binjai, Taufik Hidayah ogah mengomentari soal tarik-menarik posisi jabatan Ketua DPRD Binjai.
Ia hanya menyebut, surat keputusan dari DPP Partai Golkar belum turun.
“Belum turun SK, dan beberapa kabupaten/kota di Sumut juga terjadi, salah satunya Kota Binjai,” ujar Taufik, Selasa (5/11/2024).
Mengacu AD/ART Partai Golkar, Norasiah yang berhak untuk jangan Ketua DPRD Binjai.
Sebab, Norasiah merupakan Anggota DPRD Binjai incumben yang kembali menjabat pada periode 2024-2029.
Sementara Mahyadi Chaniago adalah Anggota DPRD Binjai yang baru terpilih pada periode ini.
“Ya kita tunggu saja SK dari DPP Partai Golkar,” ucap Taufik saat ditanya mengenai dua nama yang saling tarik-menarik untuk posisi Ketua DPRD Binjai.
Kemarin (4/11/2024), digelar rapat paripurna dengan agenda pengucapan sumpah dan janji jabatan Wakil Ketua DPRD Binjai.
Sekretaris Daerah Kota Binjai, Irwansyah Nasution hadir dalam rapat paripurna yang dipimpin Mahyadi Chaniago selaku Ketua DPRD Binjai sementara.
Mahyadi membacakan nama calon pimpinan DPRD Binjai yang diusung masing-masing partai politik.
Adapun yang ditetapkan yakni, Juli Sawitma Nasution selaku Wakil Ketua I dari Partai Demokrat dan Hairil Anwar selaku Wakil Ketua II dari Partai Keadilan Sejahtera.
Sekda Binjai, Irwansyah Nasution mengungkapkan harapannya agar lembaga legislatif dapat menjalankan fungsinya dengan baik, serta menjaga sinergitas dengan pemerintah daerah demi kemajuan Kota Binjai.
“Saya harapkan pimpinan yang baru dilantik ini, dapat melaksanakan tugas mulia ini dengan melibatkan semua elemen politik dan masyarakat yang ada, bukan dengan mempertajam perbedaan, tetapi mencari persamaan serta untuk membuka kemungkinan bagi kerja sama yang lebih harmonis,” tutup Irwansyah. (*)