BINJAI – Persoalan Insentif guru yang belum cair di Kota Binjai, Sumatera Utara, mendapat sorotan dari anggota dewan.
Anggota DPRD Binjai, Ronggur Simorangkir mengatakan, insentif guru yang tak kunjung cair ini disebabkan karena dampak dari kondisi keuangan Pemerintah Kota (Pemko) Binjai yang tak kondusif.
“Keuangan Pemko Binjai memang sedang tidak baik-baik saja. Keluhan itu jauh hari sudah kami dengar,” kata Ronggur, Rabu (13/11/2024).
“Mulai dari keluhan TPP yang telat bayar dan pembayaran pekerjaan (proyek) dan hal lainnya,” sambung politisi dari Partai Gerindra ini.
Ronggur juga menilai, pemerintahan saat ini memberi warisan dengan kondisi keuangan yang defisit.
Dalam laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara pada tahun anggaran 2023, kondisi keuangan pemko mengalami defisit 6,3 persen.
Kondisi itu selaras dengan pernyataan Ronggur yang mendapat keluhan pembayaran TPP telat hingga proyek yang belum dilunaskan kepada rekanan pihak ketiga.
“Ini warisan dari walikota yang sebelumnya. Tentu ini tantangan bagi Pak Plt untuk memperbaikinya meskipun masa tugas beliau sebagai Plt sangat singkat,” ujar Ronggur.
“Kedepan kita berharap ada perubahan yang jauh lebih baik. Kasihan guru-guru kita, mereka pahlawan yang mendidik anak-anak kita, namun jadi korban buruknya kapasitas kepemimpinan walikota sebelumnya,” tambahnya.
Dikabarkan sebelumnya, guru di Kota Binjai, Sumatera Utara, mengeluh. Pasalnya beberapa uang insentif termasuk uang insentif serifikasi guru tak kunjung cair.
Sementara sekarang ini udah masuk awal November 2024. Artinya 2 bulan lagi akan berganti tahun menjadi 2025.
“Uang (insentif) sertifikasi guru untuk swasta belum cair sampai sekarang,” kata seorang guru yang enggan dituliskan identitasnya, Selasa (12/11/2024).
Sumber pun mengherankan insentif sertifikasi yang cair setiap 3 bulan masih beku. Menurut dia, hal tersebut tidak pantas dilakukan oleh pemerintah kota.
Sebab, insentif sertifikasi ini ditunggu penuh rindu oleh guru. Dia menambahkan, sejauh ini insentif sertifikasi guru baru cair satu kali.
“Sampai sekarang belum mendapatkan pencairan uang sertifikasi guru. Itu (insentif sertifikasi) cair setiap 3 bulan, kami baru menerima sekali yang sampai Maret 2024,” kata sumber.
Lanjut sumber, insentif sertifikasi guru ini tak tentu pencairannya.
“Cairnya gak tentu-tentu, kadang lewat bulan baru cair. Kami sangat berharap, dengan gaji mana cukup untuk biaya,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai, Edi Mulia saat dikonfirmasi belum mau memberikan komentarnya alias bungkam.
Pesan singkat WhatsApp yang dikirimkan wartawan, hanya dibaca oleh kepala dinas itu. (*)